Menjadi yang terbaik merupakan amanah yang harus dilakukan dalam hidup dan kehidupan seorang manusia karena kita dilahirkan memang untuk jadi yang terbaik oleh Allah SWT yakni sebagai kalifah di muka bumi ini serta paling sempurna dari sekian banyak makluk ciptaan Allah. Maka Jadilah yang terbaik.......YES...

Selasa, 16 Agustus 2011


MEDAN NAN BAPANEH KATIAN PUTUIH TARANTANG

Nagari Tarantang, Sarilamak, Harau dan Solok Bio-Bio yang memliki satu kesatuan adat yang dikenal dengan Pasak Kunci Loyang Luhak Limopuluah berkedudukan di Tarantang Sarilamak. Berfungsi untuk menghambat upeh dan racun, penahan pukau dan sihir, yang datang dari kampar kiri dan kampar kanan untuk tidak dapat masuk ke Luhak Limopuluah yang akan membuat malapetaka.
Penghulu kebesarannya adalah Dt. Sinaro Garang, dengan dubalangnya bernama Malendo Gadang Tulang, dengan pegawainya Si Manguncang Alam.


Kebesaran adat di Pasak Kunci Loyang adalah :
a. Alua nan baturuik di Solok Bio-Bio
b. Limbago batuang di Sarilamak,
c. Undang-undang Balukih di Harau, dan
d. Adat di Pakai di Lubuah Limpato.

Dikisahkan Dt. Sinaro Garang, dengan dubalangnya bernama Malendo Gadang Tulang, dengan pegawainya Si Manguncang Alam. mereka menuju mudiak dari batang harau, sesampai mereka di suatu daerah yang bernama Tanjung Pati, mereka menemukan salasah atau jalan yang dibuat oleh belut, maka sepakatlah mereka atau Datuk Sinaro Garang bersama dubalangnya untuk menangkap belut yang mereka perkirakan cukup besar dengan memberi umpan dengan seekor kambing, alhasil mereka dapat memperoleh belut tadi.

Kemudian belut itu oleh karena demikian panjangnya, Dt. Sinaro Garang bersama pengikutnya di rentangkan sehingga masing-masing rakyatnya dapat menikmati belut tadi, menjadi irisan-irisan kecil yang dibakar sampai keluar lemaknya dan lalu dimakan bersama dimana satu iris terasa enaknya.

Kemudian tempat membakar tadi dinamakan dengan Nagari Sarilamak, dan tempat merentangkan belut tadi dinamakan Tarontang.


Secara adat di Nagari Tarantang ada dua buah Balai adat pertama di Jorong Lubuak Limpato yang bernama Balai Katian yang artinya jalan yang berfungsi untuk menimbang suatu perkara yang ada di Nagari Tarantang.

Kemudian “Balai Putuih” di Jorong Tarantang yang berfungsi untuk memutuskan perkara setelah melalui per-sidangan di Balai Katian Lubuak Limpato.

          Sejak tahun 1984 Pemerintah kabupaten Lima Puluh Kota membangun “MedanNan Bapaneh“sebagai miniatur monumen kebangkitan budaya lokal Minangkabau. Dan kemudian pada tahun 2003 komplek Medan Nan Bapaneh di Tarantang di berinama “ medan nan Bapaneh Katian Putuih Tarantang “
         
Sarilamak sejak dulu terkenal sebagai pusat perdagangan di Luhak Limopuluah yang masyarakatnya diperkirakan sejak abad ke-15 telah mempunyai hubungan dagang sampai di Semenajung malaka dan membuat suku yang namanya sama dengan daerah asalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar