LEMBAH HARAU
BERBASIS KONSERVASI DAN EKONOMI
LOKAL
Oleh
Ali Hasan, S.Sos
Think globally, act locally. Begitulah jika kita mengembangkan
sektor pariwisata karena harus berpikir global dan bertindak lokal. Secara luas
pariwisata Lembah Harau dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi
dari rangkaian suatu proses pembangunan karena sektor pariwisata menyangkut
aspek sosial budaya, lingkungan, ekonomi dan politik.
Makanya penyelenggaraan kepariwisataan bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas
dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan dan
memperkenalkan, mendayagunakan objek dan
daya tarik wisata daerah serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat
persahabatan antara bangsa dan daerah.
Kepariwisataan bukan hanya sekedar
bepergian saja, namun juga berkaitan dengan perusahaan jasa dan sarana
pariwisata serta perusahaan objek dan daya tarik wisata, interaksi sosial
antara wisatawan dengan penduduk setempat. Karena itu pariwisata dipandang
sebagai suatu lembaga dengan jutaan interaksi, kebudayaan dengan sejarahnya,
kumpulan pengetahuan dan jutaan orang yang merasa dirinya sebagai bagian dari
kelembagaan ini, sehingga pariwisata sebagai konsep dapat dipandang dari
berbagai perspektif yang berbeda.
“Dalam
upaya menjadikan sector pariwisata sebagai andalan pendapatan asli daerah, pemerintah daerah harus merencanakan suatu
strategi, yaitu suatu usaha atau kegiatan untuk meningkatkan pengeluaran
wisatawan yang berkunjung dan memperlama mereka tinggal. Strategi tersebut
dibarengi dengan penambahan dan peningkatan berbagai fasilitas yang mendukung
kepariwisataan”.
Di kepariwisataan terdapat interaksi
antara sector ekonomi dan lingkungannya dalam konteks suatu wilayah. Kenaikan
pendapatan sector pariwisata akan memberi manfaat baik ekonomi daerah dan
masyarakat yang ada dilokasi obyek wisata. Adanya wisatawan yang datang ke
suatu daerah dapat menimbulkan multiflier effect sehingga cenderung membantu
menaikkan PDRB daerah tersebut.
Pariwisata sebagai katalisator
meningkatkan sektor ekonomi lokal
Seorang wisatawan mengadakan
perjalanan wisata karena didorong oleh berbagai motif yang tercermin dalam
berbagai macam jenis pariwisata. Bagi daerah sangat perlu mempelajari motif ini
karena berhubungan dengan failitas yang perlu disiapkan dan program-program
promosinya dengan suatu pertumbuhan yang berimbang.
Sektor pariwisata juga dapat memegang
peranan yang menentukan dan dapat sebagai katalisator untuk meningkatkan
pembangunan sector-sektor lain secara bertahap. Majunya industri pariwisata
sangat bergantung kepada jumlah wisatawan yang datang dan adanya pertumbuhan
ekonomi yang berimbang.
Karena itu, tidak hanya perusahaan yang dapat menyediakan
kamar untuk menginap, Restoran dan rumah makan untuk mengkonsumsi makanan dan
minuman, industri kerajinan untuk menyediakan cinderamata, pramuwisata sebagai
pemandu wisata, akan tetapi perlu diperlukan juga prasarana dan sarana yang
memadai sebagai infrastruktur yang dapat menunjang sektor pariwisata.
Pariwisata mempunyai elastisitas yang
positif, yaitu permintaaannya dengan
kenaikannya secara profesional lebih besar daripada kenaikan tingkat
pendapatan tidak hanya tergantung pada sisi permintaann saja, factor penawaran
juga memainkan peranan yang sangat penting dalam memasarkan produk wisatanya.
Dalam konteks pariwisata senbagai
industry telah memperkenalkan beberapa
istilah seperti industri of the in visible export (industri eksport tidak
nyata), Hospital industri (industri ramah tamah), atau service
industri (industri jasa pelayanan).
Sifat khusus wisata adalah produk
wisata mempunyai ciri bahwa ia tidak dapat dipindahkan, dalam pariwisata
industri dan konsumsi terjadi pada saat yang sama; langgangan tidak dapat mencicipi, mengetahui atau
menguji produk itu sebelumnya, yang dapat dilihat hanya brosur-brosur,
gambar-gambar.
Dari segi usaha, produk wisata
merupakan usaha yang mengandung resiko besar, industri pariwisata memerlukan
modal yang besar, sedangkan permintaan sangat peka terhadap situasi ekonomi,
politik, sikap masyarakat, kesenangan wisatawan dan sebagainya.
Potensi Obyek dan Daya Tarik
Wisata Alam (ODTWA) yang dimiliki Kab Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat,
antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan dan keaslian budaya
tradisional, keindahan bentang alam, gejala alam, peninggalan sejarah / budaya
yang secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Seluruhan potensi ODTWA
tersebut merupakan sumber daya ekonomi yang bernilai tinggi dan sekaligus
merupakan media pendidikan dan pelestarian lingkungan.
Namun disisi lain, laju kerusakan
lingkungan kiranya dilakukan upaya-upaya
untuk meminimalisir kerusakan lingkungan tersebut dengan strategi pengembangan
kawasan-kawasan yang berbasis
kelestarian lingkungan untuk pembanguan berkelanjutan (Sustainable Development) salah satunya yakni melalui
kegiatan-kegiatan pengembangan ekowisata daerah yaitu di Lembah Harau Kab Lima
Puluh Kota.
Ekowisata Lembah Harau dengan konservasi dan Lingkungan
Sektor Pariwisata Lembah Harau
merupakan
sector yang potensial untuk dikembangkan dengan pemamfaatan lingkungan dan
keanekaragaman hayati sebagai daya tarik wisata alam yang berdampak pada
peningkatan pendapatan masyarakat sekaligus sumber pendapatan Asli Darah. Untuk itu, pendayagunaan sumber daya alam dan potensi pariwisata daerah diharapkan
dapat mmberikan sumbangan dalam kegiatan ekonomi masyarakat.
Kemajuan industri pariwisata di Lembah
Harau, sebenarnya ditunjang oleh
bermacam-macam usaha yang perlu dikelola secara terpadu dan baik, diantaranya
adalah : promosi, transportasi, kemudahan keimigrasian atau birokrasi,
akomodasi, pemandu wisata, lingkungan
yang asri, penawaran barang dan jasa dengan mutu terjamin dan harga yang
wajar, pengisian waktu dengan atraksi-atraksi yang menarik, serta kondisi
kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup.
Pemerintah Daerah dituntut untuk dapat
mendorong pembangunan Lembah Harau dengan melibatkan masyarakat setempat ,
swasta dan lembaga lembaga lainnya dalam menghidupi daerah sendiri . untuk itu
usaha untuk mendapatkan sumber dana yang tepat merupakan suatu keharusan.
Terobosan-terobosan baru dalam memperoleh dana untuk membiayai pengeluaran
pemerintah daerah harus dilakukan, salah satunya adalah dengan membangun lembah
harau yang berbasis lingkungan.
Lembah Harau dengan
pola Ekowisata merupakan suatu konsep
pariwisata yang mencerminkan wawasan lingkungan dan mengikuti kaedah-kaedah
keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Secara umum pengembangan ekowisata
harus dapat meningkatkan kualitas
hubungan antar manusia, meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dan menjaga kualitas
lingkungan.
Pengelolaan sumber
daya alam perlu dilakukan untuk menjamin pemanfaatan secara bijaksana dan
berkesinambungan dengan tetap memelihara dan meningkatan kualitas nilai serta
keanekaragamannya.
Masyarakat Lembah
Harau harus didorong mendukung dan mengembangkan kegiatan konservasi. Untuk
itu, pengembangan ekowisata dapat memberikan dampak positif terhadap
pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat, yang pada akhirnya diharapkan
akan mampu menumbuhkan jati diri dan rasa bangga antar penduduk setempat yang
tumbuh akibat peningkatan ekowisata.
Pola ekowisata
berbasis masyarakat adalah pola pengembangan ekowisata yang mendukung dan
memungkinkan keterlibatan penuh masyarakat setempat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengelolaan usaha ekowisata dan segala keuntungan yang diperolehnnya. Oleh karena itu, ekowisata
berbasis masyarakat dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat
dan mengurangi kemiskinan.
Dengan adanya pola
ekowisata berbasis masyarakat bukan berarti bahwa masyarakat akan menjalankan
usaha ekowisata sendiri. Tataran implementasi ekowisata perlu dipandang sebagai
bagian dari perencanaan pembangunan terpadu yang dilakukan di suatu daerah.
Untuk itu pelibatan
para pihak terkait mulai dari masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan
organisasi non pemerintah diharapkan membangun suatu jaringan dan mampu
menjalankan suatu kemitraan yang baik. Sehingga didalam recana pembangunan jangka
menegah (RPJM) tahun 2017 – 2021 dengan rencana aksinya salah satunya difokuskan sektor pariwisata dan ekonoimi
kreatif dengan program ekowisata
berbasis pendidikan dan konservasi.
Nama : Ali Hasan, S.Sos
Pekerjaan
1. Kabid Kominfo Kab Limapuluh Kota periode
2015 – sampai sekarang
2. Kabid Kepariwisataan Kab Limapuluh Kota
periode 2012 - 2014
3. Kabid Kebudayaan kab Limapuluh Kota periode
2011 – 2012
Alamat : Jln. Anyelir no 46 Parit Rantang
Kota Payakumbuh
HP : 081266557505