Menjadi yang terbaik merupakan amanah yang harus dilakukan dalam hidup dan kehidupan seorang manusia karena kita dilahirkan memang untuk jadi yang terbaik oleh Allah SWT yakni sebagai kalifah di muka bumi ini serta paling sempurna dari sekian banyak makluk ciptaan Allah. Maka Jadilah yang terbaik.......YES...

Jumat, 12 Agustus 2011

SINOPSIS SARI BANILAI DAN DATUAK SIBIJAYO


cvr cerita.jpgSINOPSIS SARI BANILAI DAN DATUAK SIBIJAYO

Puti Sari Banilai adalah putri Datuak Tan Gadang,  (pucuak adat Nagari Solok Bio-Bio) yang merupakan seorang putri yang cantik dari suku Malayu dan  kamanakan dari Datuak Majo Kayo. Sementara Datuak Sibijayo adalah pucuak adat di Pangkalan, suku Pitopang. Antara Datuak Sibijayo dengan Puti Sari Banilai mempunyai hubungan asmara, dimana Datuak Sibijayo merupakan induak Bako oleh Puti Sari Banilai yang juga mempunyai hubungan satu suku dengan Datuak Tan Godang.
Datuak Rajo Bandaro Putiah,  Suku Pitopang, kampung Sungai Rambai sudah lama ingin mempersunting Puti Sari Banilai, akan tetapi Puti Sari Banilai enggan karena sudah saling jatuh cinta dengan Datuk Sibijayo.
Untuk menghindari ini, mamak Puti Sari Banilai mengambil inisiatif dengan bermusyawarah dengan Datuak Paduko Rajo di Bukit Limau Manih, yang merupakan seorang datuk yang mempunyai kemenakan yang sangat berani.
Datuk Paduko Rajo ingin membantu agar Puti Sari Banilai menghilang ke Pangkalan untuk menhindari Datuak Rajo Bandaro Putiah. Setelah sampai dibukik Gadih Panggkalan,  Puti Sari Banilai disambut oleh Datuak Sibijayo dan perangkatnya, diantaranya Datuak Damu anso, Datuak Bandaro dan Datuak Bosa.
 Setelah pernikahan antara Datuak Sibijayo dengan Puti Sari Banilai, Datuak Panduko Rajo kembali pulang ke daerah Harau, akan tetapi di perjalanan dia takut untuk pulang, sehingga  diputuskan untuk menetap disebuah areal, yang sekarang dikenal sebagai Koto Ranah, Nagari Koto Alam.
          Sementara itu,  mendengar Puti Sari Banilai menikah dengan Datuak Sibijayo, maka  Datuak Rajo Bandaro Putiah merasa kecewa dan sakit hati, dan dia memutuskan untuk menyendiri di atas Bukit Sungai Jambu.
 Akhirnya Datuak Rajo Bandaro Putiah meninggal dunia di tempat itu, sehingga sampai sekarang lokasi tersebut diberi nama sebagai kuburan Rajo Badarah Putiah, (istilah Westernenk seorang Belanda, Tuan Luak Agam), berdasarkan cerita masyarakat, sebenarnya adalah kuburan Datuak Bandaro Putiah.
Asal muasal Puti Sari Banilai adalah keturunan Datuak Tumangguang,  Pasukuan Melayu di Pangkalan. Sejak itulah disebut Pangkalan dengan istilah 4 ganjia, 5 gonok ( 4 ganjil: Datuak Bosa, Datuak Sibijayo, Datuak Damuanso dan Datuak Bandaro, 5 gonok: Datuak Tumangguang).









cvr cerita.jpg
Lokasi Lokasi yang dilalui oleh Puti Saribanilai

1.
Sarasah Tanggo
:
Perhentian Datuak Rajo Labiah (gurun) berunding dengan Datuak Sinaro Panjang untuk menemui Datuak Tan Godang Solok Bio-bio, untuk pergi ke Pangkalan.

2.


Sarasah Talang
:
Datuak Tan Gadang bersama Datuak Rajo Bandaro Putiah berhenti membicarkan kemana harus dicari Puti Sari Banilai yang telah pulang dari kampuang Padang Panjang, Solok Bio-bio.
3.
Kandang Batu
:
Adalah tempat diamnya Kabau Datuak Tan Godang yang terkenal sebagai Pucuak Adat Nagari Solok Bio-bio.
4.
Aka Barayun
:
Puti Sari Banilai bermalam tatkala berangkat dari rumahnya di Kampung Melayu Padang Panjang. Di tempat inilah Datuak Paduko Rajo seorang penunjuk jalan mendampingi rombongan Puti Sari Banilai, hendak menuju Landai dan terus ke Koto Ranah, terus ke Bukik Gadih Pangkalan.
5.
Padang Rukam
:
Pengawal Puti Sari Banilai mengambil batang Rukam, batang Rukam tersebut dijadikan senjata untuk melindungi Puti Sari Banilai, yang dilakukan oleh anak buah Datuak Paduko Rajo.
6.
Ngalau Saribu


:
Ngalau inilah yang digunakan oleh anak kemenakan Datuak Paduko Rajo untuk bermalam dalam perjalanan mengantarkan Puti Sari Banilai ke Pangkalan Koto Baru.
7.
Bukik Sungai Jambu
:
Tempat makam Datuak Rajo Bandaro Putiah di Sungai Rambai.

1 komentar:

  1. Menarik ceritanya pak. Masuk akal. Kalo yg saya dengar dari ornag tua saya cerita ini ada sedikit dongengnya. Katanya puti itu adalah anak manusia yg dilahirkan seekor kerbau. Puti hilang ketika ditinggalkan dalam gua. Sehingga orang2 pitopang solok bio2 mencarinya ke berbagai wilayah , ke taram , koto alam, sampai ke perawang. Kalo boleh tau cerita yg Bapak tulis ini dari siapa narasumbernya?

    BalasHapus