Menjadi yang terbaik merupakan amanah yang harus dilakukan dalam hidup dan kehidupan seorang manusia karena kita dilahirkan memang untuk jadi yang terbaik oleh Allah SWT yakni sebagai kalifah di muka bumi ini serta paling sempurna dari sekian banyak makluk ciptaan Allah. Maka Jadilah yang terbaik.......YES...

Selasa, 16 Agustus 2011

MAKAM SYEIKH ABDURRAHMAN


MAKAM SYEIKH ABDURRAHMAN



Syeikh Abdurrahman dilahirkan pada tahun 1777 M di Batu Hampar Kecamatan Akabiluru yang terletak ±13 km dari Kota Payakumbuh. Ayahnya adalah Abdullah gelar Rajo Baintan dan ibunyadikenal dengan panggilan “Tuo Tungga”.
Semenjak kecilnya, Abdurrahman memang telah kelihatan sebagai seorang yang berkemauan keras,cerdas, cakap dsan trampil. Ketika ia masih berusia 15 tahun, ia memohon izin dan doa  kedua orangtuanya untuk berangkat ke Galogandang di Batu sangkar, untuk belajar agama kepada Tuanku Galogandang seorang ulama terkenal pada saat itu.
Abdurrahman belum juga puas, lalu ia berangkat meninggalkan Galogandang, berjalan kaki menuju Tapak Tuan di Aceh Barat. Disaanahlah ia bertekun mempelajari ilmu-ilmu agama selama 8 tahun, dari seorang ulama yang terkenal, Syeikh Abdur Rauf. Dari sanalah ia kemudian berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan bermukim selama 7 tahun untuk menambah pengetahuan.
Pada tahun 1840 dalam usia 63 tahun beliau pulang dari mekah dan mengembangkan agama islam di kampung halamannya,dengan mula-mula membangun sebuah surau. Pelajaran pertama adalah ilmutilwatil Quran, yaitu pengetahuan tentang cara membaca AL-Quran.
Nama Syeik Abdurrahman semakin terkenal kemana-mana. Muridnyapun semakin banyak, baik yang datang dari hampir seluruh daerah Minangkabau, maupun yang datang dari Riau,Jambi, Palembang dan Bengkulu.


Untuk menampung orang siak (sebutan yang populer untuk pelajar agama dimasa itu), maka Syeikh membangun komplek pemukiman yang dikenal dengan “ kampung dagang “ yang akhirnya berkembang menjadi sebuah pesantren Al-Manar. Kampus ini mulai menarik setelah ditambah dengan bangunan lain yang bergaya “timur tengah” oleh anak Syeikh yang bernama Arsyad.
Dari perkawinannya dengan 5 (lima) orang istrinya ia dikarunia Allah 8 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. Salah seorang anak lelakinya M.Jamil yang menikah dengan seorang wanita Saleha di Aur Tajungkang Bukittinggi melahirkan proklamator  Republik Indonesia Mohammad Hatta.


Syeik Abdurrahman meninggal pada tahun 1899 M dalam usia 122 tahun, dan dimakamkan di areal pesantren Al-Manar. Makam beliau telah dilakukan renovasi dan telah berada dalam sebuah bangunan. Pada bangunan ini terdapat 7 (tujuh) buah makarri lainnya, yaitu makam kedua orang tuanya dan makam saudara-saudaranya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar